Kudus Tanam 1,49 Juta Pohon
Alb. Hendriyo Widi Ismanto | Marcus Suprihadi | Kamis, 1 Desember 2011 | 10:53 WIB
Dibaca: 407
Komentar: 0
KOMPAS/ALBERTUS HENDRIYO WIDI ISMANTO Pemkab Kudus, Kamis (1/12/2011), menannam 1,49 juta pohon untuk mendukung program satu miliar pohon yang sudah dicanangkan Presiden SBY.
TERKAIT:
KUDUS, KOMPAS.com- Pemerintah Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, menanam 1,49 juta pohon untuk mendukung gerakan nasional satu miliar pohon. Secara simbolis, penanaman itu dilakukan di Lapangan Desa Lau, Kecamatan Dawe, Kamis (1/12/2011).
Kepala Dinas Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan Kabupaten Kudus, Budi Santoso, mengatakan, pohon yang ditanam berjenis tanaman keras dan produksi. Penanaman itu merupakan upaya mitigasi perubahan iklim, mengantisipasi bencana longsor dan banjir, serta mengkonservasi lahan kritis.
"Penanaman dilakukan oleh masyarakat, terutama kelompok-kelompok tani, di wilayah Pegunungan Muria," kata dia.
Bupati Kudus Musthofa mengemukakan, masyarakat Kudus harus proaktif menjaga kelestarian lingkungan, terutama untuk menanam dan merawat tanaman. Tanaman yang ditanam bisa beragam sesuai dengan daerah masing-masing.
"Tanaman-tanaman produktif, seperti pohon buah-buahan tidak hanya menjaga kelestarian alam, tetapi bisa meningkatkan pula perekonomian masyarakat," kata dia.
Kepala Dinas Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan Kabupaten Kudus, Budi Santoso, mengatakan, pohon yang ditanam berjenis tanaman keras dan produksi. Penanaman itu merupakan upaya mitigasi perubahan iklim, mengantisipasi bencana longsor dan banjir, serta mengkonservasi lahan kritis.
"Penanaman dilakukan oleh masyarakat, terutama kelompok-kelompok tani, di wilayah Pegunungan Muria," kata dia.
Bupati Kudus Musthofa mengemukakan, masyarakat Kudus harus proaktif menjaga kelestarian lingkungan, terutama untuk menanam dan merawat tanaman. Tanaman yang ditanam bisa beragam sesuai dengan daerah masing-masing.
"Tanaman-tanaman produktif, seperti pohon buah-buahan tidak hanya menjaga kelestarian alam, tetapi bisa meningkatkan pula perekonomian masyarakat," kata dia.
Ada 0 Komentar Untuk Artikel Ini.
Kirim Komentar Anda
Pembaca dapat mengirimkan komentar terkait artikel yang ditayangkan. Isi komentar bukan merupakan pandangan, pendapat ataupun kebijakan KOMPAS.com dan sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.
Pembaca dapat melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. KOMPAS.com akan menimbang setiap laporan yang masuk dan dapat memutuskan untuk tetap menayangkan atau menghapus komentar tersebut.
KOMPAS.com berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
Pembaca dapat melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. KOMPAS.com akan menimbang setiap laporan yang masuk dan dapat memutuskan untuk tetap menayangkan atau menghapus komentar tersebut.
KOMPAS.com berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
0 komentar:
Posting Komentar